Shein Dituduh Taktik Manipulatif: Keluhan Uni Eropa Ungkap Pola Gelap

shein dituduh taktik manipulatif
shein dituduh taktik manipulatif

Shein, raksasa fast fashion global, kembali menjadi sorotan tajam. Kali ini, mereka menghadapi tuduhan serius di Uni Eropa. Kelompok konsumen menuding Shein menggunakan taktik manipulatif secara online. Keluhan resmi diajukan ke Komisi Eropa dan jaringan perlindungan konsumen. Ini menyoroti praktik “pola gelap” yang diduga mendorong konsumen untuk belanja berlebihan. Tuduhan ini semakin menambah tekanan pada Shein. Shein dituduh taktik manipulatif yang melanggar hukum perlindungan konsumen di Uni Eropa.

Akar Masalah: Mengapa Shein Dituduh Taktik Manipulatif?

Keluhan ini diajukan oleh Organisasi Konsumen Eropa (BEUC). Mereka adalah federasi yang terdiri dari 25 organisasi anggota dari 21 negara. Mereka menuduh Shein menggunakan “pola gelap” (dark patterns). Pola gelap adalah desain antarmuka online yang manipulatif. Ini dirancang untuk memengaruhi keputusan pengguna. Tujuannya agar mereka melakukan pembelian yang mungkin tidak mereka rencanakan. Praktik ini tidak hanya dianggap tidak etis, tetapi juga berpotensi melanggar Digital Services Act (DSA) Uni Eropa. DSA melarang praktik yang merusak kemampuan pengguna untuk membuat pilihan otonom dan terinformasi.

BEUC berpendapat bahwa model bisnis ultra-fast fashion Shein bergantung pada konsumsi massal. Taktik manipulatif ini dirancang untuk mencapai tujuan itu.

Jenis Taktik Manipulatif yang Dituduhkan

Keluhan tersebut merinci beberapa jenis taktik yang diduga digunakan Shein. Taktik-taktik ini dirancang untuk menciptakan urgensi. Ini juga memicu rasa takut ketinggalan (FOMO). Beberapa di antaranya adalah:

  • Pengatur Waktu Mundur Palsu: Penawaran flash sale sering disertai pengatur waktu mundur. Ini menciptakan ilusi bahwa diskon akan segera berakhir. Namun, keluhan menyebutkan bahwa batas waktu ini sering kali tidak nyata.
  • Pesan Ketersediaan Rendah yang Menyesatkan: Pesan seperti “Hanya tinggal X item!” atau “2rb+ terjual” sering muncul. Ini dimaksudkan untuk menekan konsumen agar segera membeli. BEUC meragukan keaslian klaim ini.
  • Notifikasi Berlebihan: Pengguna dibanjiri notifikasi. Satu perangkat bahkan menerima 12 notifikasi dalam satu hari. Ini mendorong pengguna untuk terus membuka aplikasi.
  • “Confirm Shaming”: Taktik ini menggunakan bahasa yang membuat pengguna merasa bersalah. Misalnya, jika mencoba menolak penawaran, muncul pesan seperti “Tidak, terima kasih, saya tidak ingin berhemat.” Ini mencoba membuat pengguna mengalah.
  • Gulir Tak Terbatas (Infinite Scroll): Aplikasi dan situs web Shein terus memuat konten baru saat pengguna menggulir. Ini membuat pengguna terus terlibat. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di platform.
  • Gamifikasi yang Memaksa: Shein menggunakan game mini dan sistem poin. Contohnya, game “Puppy Keep” yang mengharuskan login harian. Ini mendorong pengguna untuk sering kembali ke aplikasi. Poin dan kupon didapatkan. Ini membuat belanja menjadi kebiasaan harian.

Semua taktik ini, menurut BEUC, bertujuan untuk membuat pengguna membeli lebih banyak. Ini juga mempercepat siklus konsumsi.

Konteks Hukum: DSA dan Perlindungan Konsumen

Digital Services Act (DSA) Uni Eropa mulai berlaku pada akhir 2022. Aturan-aturan utamanya mulai berlaku pada awal 2024. DSA bertujuan menciptakan ruang online yang lebih aman. Ini juga berupaya melindungi hak-hak fundamental pengguna. Pasal 25 DSA secara eksplisit melarang “pola gelap”. Ini adalah antarmuka yang menipu atau manipulatif. Ini mencegah pengguna membuat pilihan yang terinformasi dan bebas.

Keluhan BEUC melengkapi penyelidikan Komisi Eropa sebelumnya. Pada Februari 2025, Komisi mengumumkan penyelidikannya sendiri terhadap kepatuhan Shein. Kemudian, pada Mei 2025, jaringan perlindungan konsumen Uni Eropa juga memperingatkan Shein. Mereka mendesak Shein untuk mematuhi hukum konsumen. Mereka juga meminta Shein menghentikan pola gelap. Ini termasuk diskon palsu dan penjualan bertekanan. Jika Shein dituduh taktik manipulatif ini terbukti, perusahaan bisa menghadapi denda besar. Denda itu bisa mencapai hingga 6% dari omset global tahunan mereka.

Dampak dan Respons Shein

Tuduhan ini bukan yang pertama bagi Shein. Perusahaan ini sebelumnya telah menghadapi kritik. Ini terkait praktik tenaga kerja, rantai pasokan, dan dampak lingkungannya. Namun, keluhan terbaru ini berfokus pada sisi digital. Ini menyoroti bagaimana desain online dapat mendorong konsumsi berlebihan. Ini berpotensi merugikan konsumen dan lingkungan.

Shein telah memberikan tanggapan. Mereka menyatakan siap bekerja sama dengan pihak berwenang. Mereka ingin menunjukkan bahwa praktik mereka mematuhi hukum Uni Eropa. Namun, mereka juga mengungkapkan kekecewaan. BEUC menolak undangan untuk bertemu. Ini untuk membahas masalah tersebut secara langsung.

Kasus ini memiliki implikasi luas. Ini bukan hanya untuk Shein. Ini juga untuk industri e-commerce yang lebih luas. BEUC berpendapat bahwa pola gelap adalah masalah yang meluas. Ini memengaruhi banyak pengecer online. Namun, skala dan pertumbuhan cepat Shein menjadikannya contoh profil tinggi. Regulator berupaya memperketat aturan. Ini bertujuan membuat belanja online lebih transparan. Mereka juga ingin mengurangi manipulasi.

Apa Selanjutnya untuk Shein Dituduh Taktik Manipulatif Ini?

Keluhan ini akan memicu penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas Uni Eropa. Jika Shein tidak mengambil tindakan perbaikan. Atau, jika mereka gagal memberikan bukti yang substansial. Maka, otoritas mungkin akan campur tangan. Mereka dapat menjatuhkan denda. Mereka juga dapat meminta penghentian praktik yang dituduhkan.

Kasus Shein ini juga menjadi ujian penting. Ini akan menguji sejauh mana regulator dapat menerapkan hukum yang ada. Ini juga akan menguji model bisnis digital yang agresif. Bagi konsumen, kesadaran akan “pola gelap” adalah kuncinya. Dengan memahami taktik ini, mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih bijak.

Baca juga:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *