Mengapa Model Lama (Corong) Tak Lagi Relevan?
Dalam dunia pemasaran yang semakin terfragmentasi dan digital-first, model pemasaran tradisional yang berbentuk corong (funnel) mulai kehilangan relevansinya. Model ini melihat pelanggan sebagai hasil akhir—sebuah titik di mana energi pemasaran berhenti setelah penjualan terjadi. Namun, bagi perusahaan raksasa seperti Keurig Dr. Pepper (KDP), yang memiliki portofolio merek minuman ikonik dan sistem penyeduh kopi single-serve Keurig, pola pikir ini tidak lagi berkelanjutan.
Strategi Flywheel Marketing KDP adalah jawaban atas tantangan ini. Model flywheel (roda gila) yang diadopsi KDP memposisikan pelanggan, yang dalam hal ini adalah konsumen minuman dan pengguna mesin Keurig, sebagai pusat dan sumber energi utama untuk pertumbuhan. Filosofi ini percaya bahwa momentum bisnis didorong oleh pelanggan yang bahagia dan terlibat, yang kemudian menghasilkan pembelian berulang, loyalitas, dan promosi dari mulut ke mulut. CMO KDP, Drew Panayiotou, menegaskan bahwa perubahan dari funnel ke flywheel ini sangat penting, khususnya untuk membangun koneksi budaya merek, bukan hanya penjualan dalam semalam.
Pilar Kunci dalam Strategi Flywheel Marketing KDP
KDP menjalankan model flywheel mereka dengan berfokus pada tiga pilar utama: Menarik (Attract), Melibatkan (Engage), dan Memuaskan (Delight). Namun, yang membuat penerapannya unik adalah penekanan pada data, inovasi produk, dan koneksi budaya.
Menarik Konsumen Melalui Keterlibatan Budaya
Fase “Menarik” dalam Strategi Flywheel Marketing KDP tidak hanya berfokus pada iklan top-of-funnel tradisional, melainkan pada menciptakan hubungan merek yang mendalam dan relevan secara budaya.
Contoh paling jelas adalah kemitraan Dr Pepper dengan olahraga College Football di AS. KDP melihat bahwa olahraga ini menawarkan fandom yang kuat dan mendorong keterlibatan yang tinggi. Dengan mensponsori kejuaraan dan menjalin kesepakatan Name, Image, and Likeness (NIL) dengan puluhan atlet, Dr Pepper menempatkan dirinya secara organik di tengah-tengah percakapan budaya yang diminati oleh audiens kunci, seperti Gen Z. Pengeluaran media mereka didorong oleh prinsip bahwa 60% ROI berasal dari pesan (message) dan 40% dari penyampaiannya (channel). KDP memastikan pesan mereka, yang ditenagai oleh semangat fandom, beresonansi kuat di platform digital dan media tradisional.
Pemanfaatan Data untuk Personalisasi dan Inovasi
Kekuatan inti dari Strategi Flywheel Marketing KDP terletak pada kemampuannya mengumpulkan dan menganalisis data konsumen. Meskipun penjualan akhir sering terjadi melalui pengecer besar (seperti Amazon dan Walmart), KDP berinvestasi besar pada data first-party dari platform direct-to-consumer (DTC) mereka, terutama Keurig.com, dan melalui program loyalitas Dr Pepper.
Melalui sistem CRM (Customer Relationship Management) yang terintegrasi dan didukung analisis data canggih, KDP dapat:
- Segmentasi Pelanggan: Mengelompokkan konsumen berdasarkan preferensi minuman, pola pembelian, dan riwayat penggunaan mesin Keurig.
- Kampanye Email yang Dipersonalisasi: Mengirimkan promosi dan peluncuran produk baru yang sangat relevan, misalnya, menawarkan pod K-Cup kopi dengan rasa musiman kepada pengguna mesin Keurig, atau kupon minuman ringan kepada penggemar Dr Pepper yang sering membeli melalui ritel tertentu.
- Inovasi yang Digerakkan Konsumen: KDP menggunakan wawasan konsumen (consumer insights) untuk mendorong inovasi produk, seperti ekspansi ke kategori energi (dengan merek seperti GHOST) atau pengembangan kemasan berkelanjutan, seperti pod K-Cup yang 100% dapat didaur ulang. Ini memuaskan kebutuhan konsumen akan produk baru dan juga nilai keberlanjutan.
Menggerakkan Flywheel: Dari Pembelian ke Retensi
Inti dari model flywheel adalah mengubah momentum dari penjualan awal menjadi energi berkelanjutan yang mendorong pelanggan kembali. Dalam konteks KDP, ini berarti:
- Pengalaman Produk yang Memuaskan (Delight): Bagi pengguna Keurig, ini adalah jaminan kualitas dan kenyamanan setiap cangkir kopi. Bagi peminum Dr Pepper, ini adalah ketersediaan dan relevansi merek di momen-momen penting (misalnya, acara olahraga). KDP mengoptimalkan operasi dan rantai pasokannya untuk memastikan ketersediaan produk di mana pun konsumen berada.
- Loyalitas dan Word-of-Mouth: Pelanggan yang puas menjadi promotor merek. KDP memperkuat program loyalitas mereka untuk mendorong pembelian berulang dan user-generated content. Pelanggan yang merasa terhubung dengan merek—baik melalui fandom olahraga atau pengalaman kopi yang sempurna—lebih cenderung merekomendasikannya, mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru bagi KDP.
- Pengukuran Kinerja Holistik: KDP memahami bahwa tidak semua ROI dapat diukur dalam penjualan jangka pendek. Sponsorship, influencer marketing, dan keterlibatan budaya adalah investasi merek jangka panjang yang terus memutar flywheel. Mereka berfokus pada metrik yang mencerminkan keterlibatan brand over time, bukan hanya sales overnight.
Dengan mengintegrasikan keterlibatan budaya yang kuat dengan analisis data yang cerdas, Strategi Flywheel Marketing KDP telah menetapkan tolok ukur baru dalam industri Consumer Packaged Goods (CPG), menunjukkan bagaimana fokus pada pelanggan sebagai pusat energi dapat memastikan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.
Baca juga:
- Domino’s Pizza Brand Refresh Pertama dalam Sedekade: Mengenal ‘Cravemark’
- Strategi Molson Coors PepsiCo: Merangkul Budaya Populer dengan Cepat dan Tepat
- Kemitraan CeraVe dan NBA: Strategi Social-First yang Mengubah Permainan Pemasaran
Informasi ini dipersembahkan oleh indocair