Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, sedang bersiap menghadirkan sistem iklan otomatis penuh berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diprediksi akan mulai berfungsi sepenuhnya di tahun 2026. Dengan teknologi ini, pengiklan cukup memasukkan URL bisnis mereka, lalu AI akan menangani seluruh proses pembuatan dan penargetan iklan.
Cara Kerja Iklan AI Otomatis Meta
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, Meta akan menggunakan sistem AI canggih yang memungkinkan brand mengunggah gambar produk dan menentukan anggaran. Setelah itu, AI akan membuat seluruh elemen iklan—mulai dari teks, gambar, hingga video. Tak hanya itu, sistem juga akan secara otomatis menentukan target audiens di Facebook dan Instagram, serta memberikan rekomendasi anggaran terbaik.
Selain itu, Meta sedang mengembangkan kemampuan AI untuk menyesuaikan iklan secara real-time. Sehingga tiap pengguna melihat versi iklan yang berbeda, tergantung preferensi dan aktivitas online mereka.
Bukan Hal Baru, Tapi Sekarang Punya Target Waktu
Meta sebenarnya sudah membicarakan hal ini sejak 2023, termasuk fitur variasi teks dan penyesuaian latar belakang otomatis dalam kampanye Advantage+. Perusahaan bahkan mulai mengurangi opsi penargetan manual karena AI terbukti lebih efektif jika tidak dibatasi terlalu banyak oleh manusia.
Mark Zuckerberg sendiri sempat mengatakan:
“Kami akan sampai pada titik di mana bisnis cukup menyampaikan tujuannya, hubungkan akun bank, dan sisanya diurus oleh sistem. Tanpa perlu membuat materi, menentukan target, atau menganalisis data—cukup lihat hasil akhirnya.”
Dampaknya Bagi Dunia Periklanan
Perubahan ini bisa berdampak besar bagi jutaan profesional iklan dan marketing. Tapi seperti semua teknologi AI lainnya, sistem ini tetap memerlukan pengawasan manusia untuk hasil optimal. AI memang bisa menganalisis miliaran data dan tren dengan cepat, tapi tetap saja tidak punya visi kreatif atau pemahaman emosional seperti manusia.
Pengiklan Perlu Adaptasi, Bukan Takut
Walau AI bisa menggantikan sebagian besar proses teknis, peran manusia tetap penting dalam merancang strategi, menjaga arah merek, dan menambahkan sentuhan kreatif. Para pengiklan perlu belajar memahami cara kerja AI, serta bagaimana memanfaatkan data dan fitur otomatis ini secara cerdas untuk hasil terbaik.
Kesimpulan: AI Bukan Akhir Periklanan, Tapi Awal Era Baru
Iklan otomatis berbasis AI memang akan mengubah cara kerja dunia pemasaran, tapi bukan berarti akhir dari kreativitas manusia. Justru, ini membuka ruang baru bagi para profesional untuk fokus pada branding, storytelling, dan inovasi yang lebih berdampak.

