Di tengah lanskap ritel yang terus berubah dan kompetitif, merek-merek ikonik seringkali harus berinovasi untuk tetap relevan. JCPenney, salah satu department store paling bersejarah di Amerika, telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir untuk merevitalisasi brand-nya. Setelah serangkaian upaya repositioning yang menjanjikan, perusahaan ini kini membangun momentum dengan kampanye terbarunya, “JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It‘.” Kampanye ini bukan hanya sekadar promosi back-to-school biasa, melainkan perluasan strategi yang lebih luas untuk menarik berbagai segmen konsumen dan menegaskan kembali posisi JCPenney di pasar.
Perjalanan Revitalisasi Merek JCPenney
Sebelum membahas kampanye “Back-to-It,” mari kita pahami konteks dari upaya revitalisasi merek JCPenney yang lebih besar.
- Tantangan Historis: JCPenney telah menghadapi tantangan berat selama bertahun-tahun, termasuk persaingan dari e-commerce, perubahan kebiasaan belanja konsumen, dan masalah keuangan yang berpuncak pada pengajuan kebangkrutan pada tahun 2020. Namun, di bawah kepemilikan baru (Simon Property Group dan Brookfield Asset Management), perusahaan ini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
- Investasi Signifikan: Sebagai bagian dari rencana turnaround, JCPenney telah mengumumkan investasi lebih dari $1 miliar hingga akhir tahun fiskal 2025. Investasi ini mencakup peningkatan pengalaman pelanggan dan operasional, seperti perombakan toko, peningkatan teknologi AI, dan penguatan rantai pasokan.
- Posisi Merek “Yes, JCPenney”: Pada bulan April 2025, JCPenney meluncurkan kampanye branding yang berani dengan tagline “Yes, JCPenney.” Kampanye ini bertujuan untuk memposisikan ulang merek, tidak hanya sebagai toko yang terjangkau tetapi juga sebagai tujuan fashion yang relevan secara budaya. Kampanye ini berhasil meningkatkan lalu lintas toko, terutama di kalangan pembeli yang lebih muda dan lajang, serta meningkatkan kesadaran iklan. Ini adalah fondasi yang kokoh untuk langkah selanjutnya.
Dengan fondasi yang kuat ini, JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It’.
Menggali Kampanye “Back-to-It”: Lebih dari Sekadar Kembali ke Sekolah
Kampanye “Back-to-It” dirancang untuk memperluas jangkauan pemasaran back-to-school tradisional.
- Cakupan yang Lebih Luas: Sementara “kembali ke sekolah” secara tradisional berfokus pada anak-anak dan remaja, “Back-to-It” berupaya merangkul semua konsumen. Ini adalah konsep yang lebih luas, di mana semua orang—bukan hanya siswa—dapat “kembali ke rutinitas” mereka dengan gaya dan percaya diri. Ini bisa berarti kembali ke kantor, kembali berolahraga, atau sekadar memperbarui penampilan pribadi.
- Kreativitas dan Nada yang Konsisten: Kampanye ini dikembangkan dengan tim kreatif Mischief dan media berbayar oleh DentsuX. Kampanye ini mempertahankan nada yang sama dengan kampanye “Yes, JCPenney” sebelumnya—ceria, percaya diri, dan berorientasi nilai dengan tagline “We’ve got the receipts.”
- Iklan yang Relevan: Iklan-iklan baru menampilkan skenario kehidupan nyata yang relevan. Misalnya, iklan 15 detik “Drop Off” menunjukkan seorang ibu yang membeli rok dan blus seharga $200 hanya dengan $60, memberinya momen “mic drop” saat mengantar anak. Iklan 30 detik “Morning Routine” menampilkan pakaian back-to-school senilai $120 yang dibeli seharga $64, membuat pagi orang tua lebih lancar. Fokusnya adalah pada nilai yang luar biasa, tetapi juga pada bagaimana JCPenney membantu menciptakan momen-momen positif dalam hidup.
Pesan yang diperluas ini adalah alasan utama mengapa JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It’.
Strategi Media dan Penargetan: Mencapai Konsumen Modern
Untuk memastikan pesan kampanye “Back-to-It” menjangkau audiens yang lebih luas, JCPenney menggunakan strategi media yang beragam.
- Penempatan Digital Berdampak Tinggi: Kampanye ini berjalan di TV tradisional, tetapi juga sangat fokus pada penempatan digital yang terarah dan berdampak tinggi di berbagai saluran audio, sosial, dan video. Ini termasuk penempatan di podcast populer seperti “Good Hang” (dari komedian Amy Poehler) dan “Armchair Expert” (yang dibawakan oleh aktor Dax Shepard). Penempatan ini membantu menjangkau konsumen yang selalu bergerak dan yang mungkin tidak menonton TV tradisional.
- Aktivasi TikTok: JCPenney meluncurkan aktivasi TikTok Branded Mission, mendorong pengguna platform tersebut untuk berbagi kisah “Back-to-It” mereka sendiri. Ini adalah cara cerdas untuk memanfaatkan kekuatan konten yang dibuat pengguna dan mendorong keterlibatan, terutama di kalangan audiens yang lebih muda.
- Targeting Audiens Muda: Data dari Placer.ai menunjukkan bahwa kampanye “Yes, JCPenney” berhasil meningkatkan lalu lintas toko, terutama di kalangan pembeli muda dan lajang. Kampanye “Back-to-It” kemungkinan besar akan terus menargetkan demografi ini dengan konten yang lebih modern dan relevan secara budaya dibandingkan upaya merek di masa lalu.
Strategi media yang komprehensif ini krusial saat JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It’.
Implikasi dan Prospek Masa Depan
Langkah ini menunjukkan bahwa JCPenney tidak hanya mencoba untuk bertahan, tetapi juga untuk tumbuh dan merebut kembali pangsa pasar.
- Konsolidasi Brand Positioning: Kampanye “Back-to-It” adalah kelanjutan logis dari “Yes, JCPenney.” Ini memperkuat gagasan bahwa JCPenney adalah destinasi untuk nilai, gaya, dan relevansi. Konsistensi dalam brand positioning sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan konsumen.
- Menarik Generasi Baru: Dengan menargetkan audiens yang lebih muda melalui platform seperti podcast dan TikTok, JCPenney berupaya menghilangkan citra “toko lama” dan menarik generasi baru pembeli yang sangat penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang department store.
- Fokus pada Nilai dan Relevansi: Di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi, penekanan JCPenney pada “nilai yang luar biasa” dan “gaya yang terjangkau” akan sangat relevan bagi konsumen yang cerdas harga. Namun, mereka juga berupaya menunjukkan bahwa keterjangkauan tidak berarti mengorbankan gaya.
- Uji Coba Platform yang Berkelanjutan: JCPenney terus bereksperimen dengan berbagai saluran pemasaran dan kemitraan (seperti dengan Jimmy Kimmel Live! sebelumnya, dan kini podcast populer) untuk menemukan cara paling efektif menjangkau konsumen modern.
Prospek ini menjadi pertimbangan penting saat JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It’.
Kesimpulan: JCPenney Perkuat Kampanye ‘Back-to-It’ Menuju Kebangkitan
JCPenney perkuat kampanye ‘Back-to-It’ adalah bukti nyata dari upaya revitalisasi merek yang berkelanjutan dan terencana. Dengan memperluas cakupan dari back-to-school menjadi “kembali ke rutinitas” bagi semua orang, JCPenney menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang kebutuhan konsumen modern. Kampanye ini, yang didukung oleh strategi media yang cerdas dan brand positioning yang konsisten (“Yes, JCPenney”), bertujuan untuk menarik audiens yang lebih luas, terutama generasi muda, sambil tetap melayani pelanggan setia mereka.
Ini adalah periode yang penuh harapan bagi JCPenney. Jika perusahaan dapat terus membangun momentum ini dengan penawaran produk yang relevan, pengalaman belanja yang ditingkatkan, dan strategi pemasaran yang inovatif, kampanye “Back-to-It” bisa menjadi langkah penting menuju kebangkitan penuh dan menegaskan kembali posisi JCPenney sebagai pemain utama di pasar ritel AS.
Baca juga:
- Strategi Brand: Loyalty Program Sun Bum Bangun Komunitas
- Revolusi Iklan Video: Lebih dari Separuh Pembeli Iklan Gunakan AI Generatif
- Dude Wipes Jelaskan Evolusi Cara Membersihkan Diri
Informasi ini dipersembahkan oleh IndoCair